Saturday, May 7, 2016

Pentingnya Menjaga Kerukunan antara agama menurut Tokoh Agama (3)


Pada kesempatan kali ini ini kita selaku mahasiswa binus university mendapatkan project untuk mewawancarai 3 tokoh agama di sekitar yang antara lain mewakili 3 agama yang ada di indonesia ini yaitu Islam, Catholic, Protestant. Kita ber 7 sangat bergembira saat mendapatkan projek ini karena dengan melakukan project ini kita dapat mengetahui berbagai pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, kita selaku penerus bangsa indonesia sangat bersyukur dengan pembelajaran ini.

DI blog yang ketiga ini saya akan memberitahu bagaimana pendapat Dari Tokoh agama Protestant tentang pentingnya menjaga kerukunan antar agama

Pertama saya akan menampilkan Question & Answer, Ka Binsar (Pendeta Protestan)


  • Menurut kakak agama itu apa sih kak?


Kalau menurut saya, agama itu satu sistem kepercayaan di mana manusia itu ingin berelasi atau berhubungan dengan sesuatu atau pribadi yang dianggapnya lebih tinggi atau lebih berkuasa dari dirinya lah


  • Terus kalo menurut kakak nih di indonesia ini kerukunan agama itu udah tercapai belom sih kak?

Kalo menurut saya sih, kerukunan umat beragama di indonesia, ya memang belum betul-betul tercipta dengan baik. Jadi konsep mayoritas menguasai minoritas, konsep mayoritas menekan minoritas, ya itu masih menjadi sesuatu yang cukup kental.


  • Nah menurut kakak, gimana cara agar cara-cara seperti itu bisa dicegah atau diminimalisir kak?

Jadi kalau menurut saya, ini suatu proyek jangka panjang yang harus melibatkan banyak orang agar dapat kerukunan hidup beragama, pertama dari keluarga, jadi keluarga yang mempunyai anak sebagai orang tua harus menanamkan pada anak bagaimana kerukunan beragama itu menjadi sesuatu yang penting, menghargai perbedaan, menghormati mereka yang berbeda agama dengan kita, itu harus ditanamkan di dalam kehidupan berkeluarga. Lalu yang berikutnya di dalam kurikulum sekolah dari sd-kuliah nah ini harus ditanamkan di berikan pengarahan, penjelasan tentang pentingnya kerukunan beragama. Yang ketiga juga dari para pemuka agama, jadi misalnya sebagai ustad, pastur, pendeta. Pemuka-pemuka agama itu juga harus mengajarkan itu di mimbar-mimbar mereka bagaimana mereka harus menghargai perbedaan-perbedaan, hidup bersama dengan orang yang berbeda dengan kita, beherja sama dengan agama-agama lain itu harus ditanamkan. Jadi tugas tersebut bukan hanya di bebankan kepada pemuka agama, tugas ini tidak bisa, harus projek bersama juga sekolah kemudian juga pemuka agama.



  •  Kalo menurut kakak dari 3 cara tersebut yang paling efektif yang mana ya?

Yang paling efektif pertama keluarga, karna keluarga peletak dasar. Dan lebih banyak anak hidup dengan orang tua, jadi orang tua memberi contoh, seperti bagaimana memperlakukan tetangga yang beragama lain, anak kan sedini mungkin untung mengerti.


  •  Menurut kakak agama itu membawa persatuan atau perpecahan kak?


Seharusnya agama pada dasarnya membawa persatuan, karna tidak ada agama yang mempunyai perintah untuk menjauhi yang lain, untuk merusak, membunuh, menciptakan kekacauan. Agama itu pada dasarnya hadir untuk mewujudkan keharmonisan. Masalah itu sebenarnya ada bukan pada agama nya tetapi pada pemeluk agama nya . Jadi kadang ada orang yang memahami agama itu secara sempit, merasa agamanya paling benar, tidak memiliki wawasan yang luas bahwa kita selalu hidup di keragaman, ketika kita lahir kita tidak bisa langsung memilih agama ya, tau-tau kita mengikuti agama orang tua aja. Nah jadi yang salah itu bukan agamanya tetapi pemeluk agama, sikap pemeluk agama sendiri.


  • Saran kakak sendiri tentang agama di indonesia yang banyak ini, bagaimana saran kakak untuk kita agar dapat menghargai perbedaan agama lain?


Pertama kita harus memahami dulu apa arti dari toleransi beragama, jadi toleransi beragama itu, kita menghargai, menghormati orang lain sekalipun orang itu memiliki pandangan atau iman yang bertolak belakang dengan kita. Jadi misalnya dia punya keyakinan, saya punya keyakinan tetapi dia tidak setuju dengan keyakinan saya. Nah ketidaksetujuan itu tidak harus membuat saya lalu tidak bisa hidup bersama-sama, toleransi beragama itu bukan berarti kita membenarkan semua agama, karna bagaimanapun setiap pemeluk agama yang memutuskan agama yang dia anut dia merasa itu agama yang paling tepat untuk dia. Itu tidak salah karna agama itu paling tepat untuk saya. Tetapi keyakinan itu bukan sesuatu yang kita paksakan, orang bebas mamilih agama lain, bahkan meninggalkan agamanya pun harus kita beri kebebasan. Jaman sekarang kan banyak sekali orang berpindah agama ataupun meninggalkan agamanya dengan panggilan hati nurani itu seperti aib, dikucilkan. Jadi orang memiliki hak untuk mamilih agama baru atau meninggalkan yang lama itu hak dia.jafi ini pendewasaan yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah, seperti mengucapkan selamat waisak, selama idul fitri , selamat natal. Yang kelihatannya sangat sepele, tetapi mengucapkan itu bukan berarti kita mengaggap sebagai mengakui iman orang lain, seperti ketika saya mengucapkan idul fitri walaupun saya kristen, itu bukan berarti saya murtad atau memahami kesalehan diri itu menurut idul fitri, tetapi saya sebagai masyarakat dari negara ini yang harus untuk keagamaan diikat oleh kasih, persaudaraan, rasa saling membutuhkan. Bahwa kita tidak dapat hidup sendiri membangun bangsa, karna banyak orang yang terlibat. Kita perlu belajar bukan dari hanya agama islam, tetapi agama lain juga, tetapi yang hadir bersama-sama juga.


  • Pertanyaan terakhir kak, kita kan tau di indonesia banyak agama seperti buddha, islam, katolik, kristen, konghucu, hindu. Nah kerukunan tersebut bisa nggak tercapai di indonesia ini?

Ya memang, seharusnya bisa terwujud secara jangka panjang karna proses ini harus terjadi terus menerus karna kita tidak bisa menyatakan ada satu kondisi dimana kita dikatakan rukun dan damai, karna kondisi ini harus terus menerus dijaga, mungkin ada masa tertebtu kehidupan beragama terlihat baik, tetapi kalau tidak dijaga beberapa tahun lagi bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya melihat kerukunan umat beragama itu sebuah proses yang harus terus menerus kita jaga, jadi kerukunan itu bukan sifatnya sebagai sesuatu yang langsung terjadi atau pada kondisi tertentu, jadi itu sebuah proses yang terus kita usahakan, peluhara dan wujud nyatakan.

Dan Kesimpulan dari Question & Answer Di atas adalah:




Thursday, May 5, 2016

Pentingnya Menjaga Kerukunan antara agama menurut Tokoh Agama (2)


Pada kesempatan kali ini ini kita selaku mahasiswa binus university mendapatkan project untuk mewawancarai 3 tokoh agama di sekitar yang antara lain mewakili 3 agama yang ada di indonesia ini yaitu Islam, Catholic, Protestant. Kita ber 7 sangat bergembira saat mendapatkan projek ini karena dengan melakukan project ini kita dapat mengetahui berbagai pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, kita selaku penerus bangsa indonesia sangat bersyukur dengan pembelajaran ini.


DI blog yang pertama ini saya akan memberitahu bagaimana pendapat Dari Tokoh agama Protestant tentang pentingnya menjaga kerukunan antar agama


Pertama saya akan menampilkan Question & Answer, Pa Aloysius Susilo (Romo Katolik) 



  • Menurut pandangan Anda, apa itu agama?


Agama adalah yang dianut oleh seseorang karena dia percaya, karena dia percaya, dianut agama tersebut.
  • Apakah kerukunan agama di Indonesia sudah tercapai?


Kerukunan tercapai masih berbentuk harapan. Pada konteks Indonesia, sangat diharapkan oleh semuanya, tetapi dilapangan ada saja oknum yang membuat suasana kerukunan belum berjalan dengan baik. Jadi idenya sudah ada, sebagian besar melaksanakan, sebagian kecil belum bisa melaksanakan.
  • Cara memperbaiki oknum yang merusak tersebut?


Kita bergembira jika ada orang yang berpengaruh bisa mempengaruhi mereka. Mungkin mereka melakukan hal yang tidak baik karena dipengaruhi oleh orang-orang tersebut. Kedua adalah pendidikan. Semakin bagus pendidikan, pemahaman yang tidak munafik, tidak moderat, apalagi yang disekolahkan di luar negeri yang terdiri dari berbagai macam suku, agama. Biasanya yang mudah terpengaruh adalah orang-orang dengan pemikiran sempit yang beda pemahaman. Dan terakhir adalah mendoakan agar mereka sadar.
  • Bersangkutan dengan kerukunan beragama, apakah kerukunan beragama itu disebutkan dalam kitab suci agama Anda?


Hukum cinta kasih, kasihilah Tuhan Allah-mu dan kasihilah sesamamu. Turunan dari kasihi sesamamu adalah menghargai perbedaan termasuk perbedaan agama. Yang tidak melawan aku dia ada dipihak aku.
  • Menurut Anda, agama membawa persatuan atau membawa perpecahan?


Jika dia menjalankan sungguh-sungguh ajaran agama, tentu dia semakin senang dengan mengasihi sesama. Dengan mengasihi sesama maka seharusnya membawa persatuan. Tapi jika dia tidak menghayati agamanya dengan baik, maka relasinya dengan agama menjadi tidak baik. Kita boleh beda agama, tetapi kita tetap satu iman. Semua agama sama yaitu, cinta Tuhan dan cinta sesama. Perlu pendidikan dan penyadaran dan didoakan agar bisa lebih mengerti satu sama lain. Tujuan kerukunan bukan dialog teologis; ajaran iman, tetapi harus sampai pada dialog karya dimana semuanya bekerja bersama untuk mencapai suatu pencapaian. Carilah persamaan bukan perbedaan.
  • Kasus tentang gereja dimana pemerintah sudah mengizinkan untuk membangun, tetapi oknum tertentu tidak mau dibangun, menurut Anda ini menodai kerukunan beragama di negara kita apa tidak?


Menodai karena sampai presiden kita turun tangan dimana pemerintah sudah mengizinkan apalagi hanya karena beberapa oknum yang tidak setuju. Mungkin ini bisa dikarenakan dengan kecemburuan antara pihak minoritas dengan mayoritas, dimana relasi dengan masyarakat sangat diperlukan. Tetapi kadang oknum yang tidak setuju ini didatangkan dari luar daerah dimana mereka dibayar untuk demo.
  • Seperti di kelas dimana Katholik dengan Protestan masih sering berdebat, bagaimana caranya agar sependapat?


Kita satu Tuhan, yaitu Tuhan Yesus. Ada perbedaan ajaran karena tradisi. Dan kita tidak boleh memaksakan kehendak antara satu dengan yang lainnya.
  • Cara mengubah pemikiran yang fanatik?


Tidak mudah karena jumlahnya lumayan dan tersebar. Peraturan jadi kalau ada  pelanggaran aparat harus berani jika melawan hukum, jangan malah takut. Lalu pendidikan dan didoakan.
  • Pesan terakhir?


Sebagai mahasiswa dan mahasiswi adalah sebagai agen perubahan. Dimana pun Anda berada, Anda harus yakin bahwa Anda bukan hanya beragama tetapi juga beriman. Beriman berarti mencintai Tuhan dan sesama maka hargai heterogenitas yang ada disekitar. Kerukunan mulai dari Anda dan perbuatan baik dari Anda. 

Dan ini Kesimpulan yang kita dapat dari Question & Answer di atas.


Menurut romo sendiri, agama ada suatu kepercayaan yang dianut seseorang tanpa paksaan orang lain namun karena atas ajaran agama itu sendiri terhadap orang itu. Agama merupakan kepercayaan untuk meluruskan jalur hidup manusia oleh ajaran ajaran yang diberikan seperti mengasihi sesame dan mencintai satu sama lain. Namun romo juga bercerita kalau kerukunan agama di Indonesia sendiri masih berjalan namun masih kurang. Hal itu disebabkan oleh adanya oknum oknum yang menurutnya merusak pencitraan saling mengasih antar agama karena sikap yang merasa bahwa agamanya yang paling benar. Hal tesebut tentu saja merusak hubungan antar agama karena dapat terciptanya labeling dan diskriminasi antar umat beragama.
                Hal tersebut dapat kita minimalisir dengan cara memilih pemimpin yang benar, karena suatu pemimpin memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengkitnya atas apa yang diketahuinya. Jika seorang pemimpin memiliki sifat adil dan pandangan yang luas, hal tersebut akan diikuti oleh pengikutnya. Namun sebaliknya jika seorang pemimpin hanya bersikap anarkis dan merasa egois, akan terjadi perpecahan antar umat agama. Yang kedua, Romo Susilo percaya akan pentingnya pendidikan dalam agama. Seperti dari kecil dimana kita diajarkan untuk bewawasan luas dan mencintai sesame umat beragama dimana kita harus mencari elemen kesatuan di masyarakat heterogen ini agar terciptanya keselarasan. Hal tersebut diajarkan dalam kitab suci yaitu untuk mencintai Aku dan mecintai sesame umat manusia tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan yang dianut oleh orang tersebut.
                Romo juga berpendapat yang sama, yaitu agama mengajarkan kita untuk bersatu dengan mengasihi sesame tanpa memandang. Jika kita berbicara pandangan teologis, tidak aka nada keselarasan antar agama karena kita membenar benarkan agama yang kita anut. Oleh sebab itu Romo mengajarkan kita untuk berkarya dengan sesame. Yaitu mencari kesatuan dalam berbagai elemen agama kita yang heterogen.
                Hal-hal yang terjadi di Indonesia yang berlatar belakang agama sudah sering terjadi. Seperti pembakaran gereja, terorisme berlatar agama, dll. Namun menurut romo sendiri, hal itu disebabkan oleh dalang-dalang yang hanya bertujuan untuk memecahkan umat Bergama hanya karena uang. Seperti halnya, menurut romo agama merupakan sesuatu yang kita anut bukan kita bela karena agama di Indonesia sudah di sahkan dan tidak perlu dibela. Beberapa kejadian anarkis yang sudah terjadi diharapkan tidak merubah pandangan orang atas agama yang dibawa oleh oknum oknum yang bersangkutan.
                Intinya, romo mengajarkan kita untuk saling mengasihi antar sesame umat Bergama dengan mencari persatuan dari berbagai elemen yang berbeda. Jangan memandang orang lain dan membencinya hanya karena apa yang dipercayanya berbeda dengan kita, namun cintailah orang tersebut. Karena agama merupakan sesuatu yang dipercaya oleh seseorang atas dasar keiinginan orang tersebut bukan suatu paksaan yang didorong kepada seseorang




Pentingnya Menjaga Kerukunan antara agama menurut Tokoh Agama


Pada kesempatan kali ini ini kita selaku mahasiswa binus university mendapatkan project untuk mewawancarai 3 tokoh agama di sekitar yang antara lain mewakili 3 agama yang ada di indonesia ini yaitu Islam, Catholic, Protestant. Kita ber 7 sangat bergembira saat mendapatkan projek ini karena dengan melakukan project ini kita dapat mengetahui berbagai pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, kita selaku penerus bangsa indonesia sangat bersyukur dengan pembelajaran ini.

DI blog yang pertama ini saya akan memberitahu bagaimana pendapat Dari Tokoh agama islam atas pentingnya menjaga kerukunan antara agama. 

Pertama saya akan menampilkan Question & Answer, Pa Radin (Ustad)
  •        Menurut pandangan anda, apakah arti dari Agama ?
Sederhananya, Agama adalah keyakinan, yang tidak bisa di paksakan. Setiap orang bebas menentukan agamanya. Islam telah menegaskan, bahwa tidak ada paksaan seseorang untuk memeluk suatu agama. Karena, semuanya adalah pilihan dan kehendak masing masing.
  •   Menurut anda, apakah kerukunan bergama di indonesia sudah tercapai ?

Berbicara tentang kerukunan, Di indonesia toleransi sendiri terbagi menjadi dua, ada tolerasi antar umat se-agama dan ada toleransi antar umat beragama.  contohnya saja di islam sendiri ada muhammadiyah dan N. Walaupun berbeda pehaman kita pun harus toleransi. Menurut saya, masalah yang paling berat bila konflik antar se-agama.  Karena bila terjadi masalah akan berdampak negatif terhadap segala hal. Dan yang kedua antar umat beragama, menurut saya toleransi di indonesia sangat indah karena mayoritas negara kita islam, coba bayangakan di negara lain jika islam menjadi minoritas ? pasti di kucilkan. Jadi intinya islam sudah mengajarkan bertoleransi sebagai contoh kecilnya dengan teman teman kita yang berbeda agama, apakah yang beda agama kita kucilkan ? tentu saja tidak. Karena kita bersaudara, karena kita satu bangsa, kita satu tujuan untuk menegakan keadilan bagi seluruh bansa indonesia. Bukan hanya toleransi antar umat seagama atau antar umat beragama saja tapi untuk orang yang tidak beragama kitapun harus toleransi.
  •    Menurut bapak, Agama di indonesia membawa persatuan / perpecahan ?

Menurut saya, Apa nasibnya kalau orang tidak beragama ? apa landasan dia berbuat baik ? seseorang berbuat baik karena landasan agamanya. Semua orang yang beragama meyakini di agamanya masing masing untuk berbuat baik. Bila ada orang yang tidak beragama dan berbuat yang tidak baik, berarti ada pemahaman yang keliru tentang nilai nilai agamanya. Bahkan di islam di ajarkan, bila kita menyingkirkan duri dari jalan, atau apa yang berada di jalan itu sudah sebuah kebaikan. Bahkan di jelaskan lagi bawasanya senyuman kita terhadap teman teman kita adalah kebaikan.
  •  Kasus Aceh yang ingin bersyariat islam, menurut anda apakah hal tersebut melanggar persatuan NKRI ?

Sebelumnya apa itu syariat islam ? syariat islam adalah kehidupan kita yang di atur berdasarkan ajaran ajaran islam. Sebagai contoh, di dalam ajaran islam setelah melahirkan bayi di adzani dan setelah lahir ada akikah lalu setelah beranjak dewasa laki laki di khitan dan setelah tumbuh dewasa lagi menikah dengan syariat islam. Syariat islam juga bisa di artikan sebagai aturan hidup. Dan di Aceh sendiri ingin leb ih meningkatkan syariat islam. Jadi maksud aceh itu bukan ingin mendirikan sebuah negara di atas negara. Orang non muslim di aceh silahkan melakukan ajaran ajaranya. Tetapi biarkan orang muslim di aceh juga melaksanakan ajaran ajaranya. Tanpa memaksakan orang yang berbeda agama mengikuti.  Seperti yang terjadi di manokwari, orang kristen ingin mendirikan syariatnya ya silahkan tetapi jangan menggangu umat agama yang lain. Tetapi yang terjadi di indonesia timur berbanding terbalik, orang muslim disana di suruh mengikuti ajaran ajaran mereka.

  •    Menurut anda tentang kasus pembakaran gereja oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab bagaimana ?

kasus itu adalah konflik antar umat beragama, seperti ada kasus idul fitri tahun lalu, ketika umat muslin sedang melaksanakan sholat idul fitri masjid mereka di bakar. Kasus tersebut terjadi karena pemahaman pemahan yang berbeda. namun inti dari ajaran semua agama itu baik, hanya oknumnya yang tidak baik. Sebagai contoh seorang muslim berbuat yang tidak baik, lalu apakah yang di salakahkan itu orangnya atau agamanya ? jawabanya adalah orangnya, seperti bila ada teroris yang mengataskan namakan islam ? yang salah tentu saja orangnya,  karena pemahaman mereka yang berbeda.
  • Bagaimana cara menghilangkan pemikiran orang yang sensitif terhadap orang yang berbeda keyakinan ?

Mengilangkan pemikiran adalah sesuatu yang mustahil.  Yang kita bisa adalah meminimalisir di batasi gerak gerik mereka. Karena pemikiran adalah sesuatu yang tidak bisa di paksakan. Karena pemikiran itu adalah sesuatu yang sudah tertanam dan cukup sulit untuk menghilangkanya. Kewajiban kita adalah tetap menyebarkan kebaikan, kalau kita menemukan sesorang yang berbuat kejahatan, apakah kita bisa menhilangkan kejahatanya ? tentu tidak, karena negara lah yang punya wewenang untuk mengurusnya.


  • Tanggapan bapak tentang ahok yang di tentang tidak boleh menjadi calon gubernur oleh sebagian orang muslim di jakarta
seperti yang sudah saya katakan tadi, itu lah yang namanya perbedaan pemahaman. Kita pun harus lebih bijak menyikapinya. Jangan sampai terbawa ranah perpecahan. Untuk karena itu negara lah yang harus turun tangan, jangan sampai kita berperang dengan saura kita sendiri hanya karena berbeda pemahaman. Karena ditakutkan nanti terjadi konflik seperti di syria yang terjadi karena perbedaan pemahamaan islam. Maka dari itu kita sebagai sesama umat beragama harus saling menjaga satu sama lain.

Menurut saya, FPI tidak melanggar asas Bhinneka Tunggal Ika karena seusai keislaman mereka benar bahwa tidak boleh pemimpinya yang non muslim. Namun secara kenegaraan mereka keliru. Pada faktanya banyak organisasi oraganisasi islam yang mendukung ahok mencalonkan sebagai gubernur seperti Muhammadiyah tetapi tidak penah di bahas. 




Dan ini Kesimpulan yang kita dapat dari Question & Answer di atas.


Beliau menjelaskan tentang keimanan dan keragaman agama di Indonesia, kerukunan beragama dapat berhasil di Indonesia jika seluruh masyarakat Indonesia dapat saling menghormati dan menghargai umat umat yang memiliki agama berbeda.Menurut Beliau untuk dapat saling mentoleransi agama yang berbeda kita juga harus mentoleransi perbedaan dalam umat yang seagama contohnya dalam Islam ada paham-paham yang berbeda seperti NU atau muhammadiyah.Untuk mencapai kerukunan umat beragama kita harus saling menghargai dan tidak memaksakan kehendak atau kepercayaan kita.

Menuut Beliau Agama membawa kesatuan dikarenakan disetiap agama tidak mungkin mengajarkan keburukan,jika kita memeluk sebuah agama karena meyakini agama yang diajarkan itu baik,seseorang memeluk sebuah agama karena Ia menjadikan agama sebagai landasan untuk berbuat baik.


Saat kita beralih untuk membahas tentang Aceh yang ingin membuat syariat islam pada wilayahnya,  tersebut tidak melanggar NKRI dikarenakan peraturan tersebut adalah untuk menjadi pedoman untuk umat muslim yang berada di Aceh,menurut beliau tidak ada  pemaksaan agar semua orang di Aceh namun jika seseorang beragam islam ia harus menaati Al Quran sebagai pedoman untuk huum yang berlaku di Aceh.





Thursday, December 17, 2015

Teaching Day 5

Sabtu, 12 Desember 2015
Pada hari ini kami sangat bersemangat untuk mengajar anak-anak karena ini adalah hari terakhir kami mengajar. Berawal pada jam 15.30 kami berkumpul didepan tempat mengajar dan menyiapkan map berwarna yang berisi buku tulis, pulpen, pensil, dan rautan. Kami juga menyiapkan beberapa hadiah seperti pulpen warna - warni, bola sepak, tupper ware, dan lain sebagainya untuk siapa pun yang dapat menjawab dari permainan cerdas cermat

Pada pukul 16.00 kami memulai pengajaran kami dengan berdoa bersama. Kami membeli 6 pizza berukuran besar untuk kami makan bersama. Anak - anak terlihat sangat bergembira dan semangat saat memakan pizza.setelah setengah jam kami makan - makan bersama, kami memulai games cerdas cermat. Pertanyaan yang kami berikan pun berkaitan dengan pengajaran mereka yang sudah kami berikan dalam pengajaran sebelumnya. Sebagian besar pertanyaan tersebut adalah bahasa inggris. Kami menyebutkan suatu kalimat dalam bahasa Indonesia dan mereka harus menjawab menerjemahkan dalam bahasa inggris. Kami juga member tebak – tebakan dalam bahasa inggris. Semua anak sangat bersemangat dalam menjawab setiap pertanyaan sampai – sampai kami tertawa karena beberapa anak yang bersemangat sekali dalam angkat tangan untuk menjawab tapi tidak tahu jawabannya. Anak laki – laki paling bersemangat saat kami mengajukan pertanyaan dengan hadiah bola sepak. Mereka sampai rebutan angkat tangan saking menginginkan bola tersebut. Tapi setelah salah satu dari mereka menjawab pertanyaan tersebut, kami menjelaskan bahwa bola tersebut untuk mereka bersama, untuk dimainkan bersama.


Setelah sesi games berakhir, kami mengajarkan mereka sedikit bahasa inggris pada akhir pengajaran. Kami mengulan dan mengevaluasi apa saja yang sudah mereka dapatkan dari kami selama pengajaran kami berlangsung.

Pada akhir sesi kami berfoto bersama untuk terakhir kali. Beberapa anak perempuan sangat nge fans sama teman kami, Erwin sampai – sampai mereka ingin berfoto masing – masing dengan Erwin. Pada akhirnya jam menunjukan pukul 18.15 dan saatnya kami untuk menyudahi pengajaran hari ini.
Pada intinya kami sangat senang mengajar anak – anak Yatimku, Mereka sangat bersemangat dalam pengajaran dan mengikuti pengajaran dengan sangat baik. Kami akan sangat merindukan mereka dan kami akan mengunjungi mereka selang waktu.





Sunday, December 13, 2015

Teaching day 4


Jumat, 4 Desember 2015
Berbeda dengan hari sebelumnya kami memutuskan untuk mengajar pada hari jumat di karenakan untuk menyusuaikan jadwal kami. Kami memutuskan untuk berangkat selepas solat jumat, pada hari itu hujan turun tetapi tidak menghalangi niat kami untuk mengajar adik adik panti asuhan Yatimku. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 14.10 dan kami langsung di sambut hangat oleh anak anak panti asuhan yatimku. Di mulai dari sesi tanya jawab antara kami dengan adik adik mengenai apa yang masih menjadi kendala saat melakukan proses belajar, dan ternyata  esok hari mereka akan melukan ujian akhir semester ganjil dan mata pelajaranya yang mereka akan hadapi besok adalah bahasa inggris, fikih dan bahasa arab. Lalu kami menanyakan apa yang menjadi kendala utama untuk bsk dan mereka menjawab bahasa inggris, mungkin karena latar belakang mereka hidup seperti di pesantren jadi mereka sudah bisa untuk mengerjakan fikih dan bahasa arab.
Lalu kamipun mulai mengajari mereka bahasa inggris, karena sistemnya adalah paper base test atau yang bisa kita sebut ujian tulis, maka kami putuskan untuk membahas dari soal soal bahasa inggris tahun lalu yang mereka dapatkan dari sekolah. Sebenarnya sebagian dari anak anak yatimku sudah paham dan mahir dalam berbahasa inggris tapi sebagian lainya belum bisa betul karena kendala pada diri mereka masing masing, jadi kami harus mengajarkan kepada mereka dari dasarnya hingga yang paling sulit dahulu.

Kami meberi tips kepada mereka untuk mengerjakan soal bahasa inggris tentang soal cerita atau descriptive text, kami mengajarkan kepada mereka untuk mengerjakan soal yang berbentuk soal cerita agar mereka terlebih dahulu membaca pertanyaan, karena ini bertujuan untuk memudahkan mereka dalam mengerjakan dan mencari jawaban yang berada di dalam soal cerita.


Banyak sekali kendala yang kami hadapi ketika proses pengajaran, yang pertama kebanyakan dari mereka belum memahami konsep dasar dalam bahasa inggris, yang kedua kurangnya kosakata yang mereka ketahui dan yang terakhir hilangnya fokus saat proses pembelajaran.



Karena kewajiban kami dan niat kami baik, kami dengan sabar mengajari mereka secara bertahap dan akhirnya sedikit demi sedikit mereka mengerti dan paham mengenai konsep dan kosakata bahasa inggris.
Dan ketika jam sudah menunjukan pukul 4 sore kamipun menyudahi proses pembelajaran pada hari itu, dan kami berpesan kepada agar berhati hati dalam mengerjakan soal ujian besok, dan untuk penutupnya kami befoto bersama bersama sebagian adik adik dari panti Yatimku.



Teaching day 3

Tuesday 2 December 2015
On our third meeting, it was 2:20PM. We arrived a little bit late that time. As we arrived into the destination, the students are waiting for us and greet us. Before we start, we pray together hoping that today lesson will come to use.
We taught 7th grade students instead that time together with Dejan, we are in care of about 9 students that time, some of them arriving a little bit late from the dorm. While Yu, Kevin, and Yunanto are assigned into different grades dealing with math and English as well.
 That day, we taught them about English specifically into reading and tips on how to do it. Most of them are not really good with English, so we have to teach them from the very basic and taught them with each words’ meaning. Though, some of them are not well informed with English. But they’re very enthusiastic about the lesson. Using their book, we taught them on how to read the following sentences and the meaning of it. And took several tries for them to understand the materials. These materials are mostly about invitation, reading passages, public signs, dialogue, warning, and many more. For the reading passage it’s basically about what, who, when, and where. The lesson took about 1 hour and a half excluding the time they pray at 3PM.
Before we go home, we buy several foods nearby the school area for both students and us. It was quite crowded so when we get back some of them went back to their room and several of them stayed waiting for us.
                We learned that, teaching isn’t as easy as how we predict. People are different on how they learn and their behavior. Not just skills, but we need to be very patient and not indulge into our temper.
Here is the picture of us, several of them are missing.



Thursday, December 3, 2015

Teaching Day 2

Sabtu (28-11-2015) , Hari ini adalah hari kedua kami mengajar. Sama seperti hari sebelumnya kami memutuskan untuk berkumpul di ALC sebelum berangkat ke panti asuhan. Waktu menunjukan pukul 14.00 kami pun beranjak dari ALC menuju panti asuhan bersama dengan kelompok Livia dkk. Sesampainya di panti asuhan, kami pun sudah di sambut oleh anak-anak yang sudah tidak sabar bertemu kami. Tetapi sangat disayangkan ternyata ada beberapa anak yang tidak dapat hadir. Seperti janji hari sebelumnya mereka sudah menyiapkan pelajaran yang mereka ingin pelajari dari kami. Ada yang minta untuk diajari bahasa inggris, ada pula yang ingin mempelajari matematika. Kelompok Kevin dan Yu mendapat bahasa inggris, Dejan dan Erwin matematika dan Nanto – Ridho mendapat matematika. Kami pun mengajar dan membantu mereka untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Tetapi tidak seperti hari sebelumnya, sekarang mereka lebih aktif bertanya dan bercerita dengan kami. Setelah semua selesai, kami pun saling bercerita agar bisa saling akrab. mengetahui ada dari kami yang memiliki kemampuan bahasa di luar bahasa inggris, mereka pun antusias untuk belajar. Akhirnya Erwin dan Yu memberi “extra class” yaitu bahasa mandarin dan jepang. Meskipun hanya mempelajari beberapa kata, tetapi terlihat kalau mereka sangat bersemangat. Akhirnya tiba saatnya kita di akhir sesi pada hari itu. Kimi pun berpamitan, dan berjanji untuk kembali lagi.




Mengajar hari ini memberi kami pelajaran bahwa banyak anak di luar sana yang ingin mempelajari hal-hal baru namun tidak adanya fasilitas dan keterbatasan finansial membuat mereka hanya dapat gigit jari. Maka dari itu kita yang memiliki kesempatan untuk belajar, harusnya bisa selalu bersyukur.