Thursday, May 5, 2016

Pentingnya Menjaga Kerukunan antara agama menurut Tokoh Agama (2)


Pada kesempatan kali ini ini kita selaku mahasiswa binus university mendapatkan project untuk mewawancarai 3 tokoh agama di sekitar yang antara lain mewakili 3 agama yang ada di indonesia ini yaitu Islam, Catholic, Protestant. Kita ber 7 sangat bergembira saat mendapatkan projek ini karena dengan melakukan project ini kita dapat mengetahui berbagai pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, kita selaku penerus bangsa indonesia sangat bersyukur dengan pembelajaran ini.


DI blog yang pertama ini saya akan memberitahu bagaimana pendapat Dari Tokoh agama Protestant tentang pentingnya menjaga kerukunan antar agama


Pertama saya akan menampilkan Question & Answer, Pa Aloysius Susilo (Romo Katolik) 



  • Menurut pandangan Anda, apa itu agama?


Agama adalah yang dianut oleh seseorang karena dia percaya, karena dia percaya, dianut agama tersebut.
  • Apakah kerukunan agama di Indonesia sudah tercapai?


Kerukunan tercapai masih berbentuk harapan. Pada konteks Indonesia, sangat diharapkan oleh semuanya, tetapi dilapangan ada saja oknum yang membuat suasana kerukunan belum berjalan dengan baik. Jadi idenya sudah ada, sebagian besar melaksanakan, sebagian kecil belum bisa melaksanakan.
  • Cara memperbaiki oknum yang merusak tersebut?


Kita bergembira jika ada orang yang berpengaruh bisa mempengaruhi mereka. Mungkin mereka melakukan hal yang tidak baik karena dipengaruhi oleh orang-orang tersebut. Kedua adalah pendidikan. Semakin bagus pendidikan, pemahaman yang tidak munafik, tidak moderat, apalagi yang disekolahkan di luar negeri yang terdiri dari berbagai macam suku, agama. Biasanya yang mudah terpengaruh adalah orang-orang dengan pemikiran sempit yang beda pemahaman. Dan terakhir adalah mendoakan agar mereka sadar.
  • Bersangkutan dengan kerukunan beragama, apakah kerukunan beragama itu disebutkan dalam kitab suci agama Anda?


Hukum cinta kasih, kasihilah Tuhan Allah-mu dan kasihilah sesamamu. Turunan dari kasihi sesamamu adalah menghargai perbedaan termasuk perbedaan agama. Yang tidak melawan aku dia ada dipihak aku.
  • Menurut Anda, agama membawa persatuan atau membawa perpecahan?


Jika dia menjalankan sungguh-sungguh ajaran agama, tentu dia semakin senang dengan mengasihi sesama. Dengan mengasihi sesama maka seharusnya membawa persatuan. Tapi jika dia tidak menghayati agamanya dengan baik, maka relasinya dengan agama menjadi tidak baik. Kita boleh beda agama, tetapi kita tetap satu iman. Semua agama sama yaitu, cinta Tuhan dan cinta sesama. Perlu pendidikan dan penyadaran dan didoakan agar bisa lebih mengerti satu sama lain. Tujuan kerukunan bukan dialog teologis; ajaran iman, tetapi harus sampai pada dialog karya dimana semuanya bekerja bersama untuk mencapai suatu pencapaian. Carilah persamaan bukan perbedaan.
  • Kasus tentang gereja dimana pemerintah sudah mengizinkan untuk membangun, tetapi oknum tertentu tidak mau dibangun, menurut Anda ini menodai kerukunan beragama di negara kita apa tidak?


Menodai karena sampai presiden kita turun tangan dimana pemerintah sudah mengizinkan apalagi hanya karena beberapa oknum yang tidak setuju. Mungkin ini bisa dikarenakan dengan kecemburuan antara pihak minoritas dengan mayoritas, dimana relasi dengan masyarakat sangat diperlukan. Tetapi kadang oknum yang tidak setuju ini didatangkan dari luar daerah dimana mereka dibayar untuk demo.
  • Seperti di kelas dimana Katholik dengan Protestan masih sering berdebat, bagaimana caranya agar sependapat?


Kita satu Tuhan, yaitu Tuhan Yesus. Ada perbedaan ajaran karena tradisi. Dan kita tidak boleh memaksakan kehendak antara satu dengan yang lainnya.
  • Cara mengubah pemikiran yang fanatik?


Tidak mudah karena jumlahnya lumayan dan tersebar. Peraturan jadi kalau ada  pelanggaran aparat harus berani jika melawan hukum, jangan malah takut. Lalu pendidikan dan didoakan.
  • Pesan terakhir?


Sebagai mahasiswa dan mahasiswi adalah sebagai agen perubahan. Dimana pun Anda berada, Anda harus yakin bahwa Anda bukan hanya beragama tetapi juga beriman. Beriman berarti mencintai Tuhan dan sesama maka hargai heterogenitas yang ada disekitar. Kerukunan mulai dari Anda dan perbuatan baik dari Anda. 

Dan ini Kesimpulan yang kita dapat dari Question & Answer di atas.


Menurut romo sendiri, agama ada suatu kepercayaan yang dianut seseorang tanpa paksaan orang lain namun karena atas ajaran agama itu sendiri terhadap orang itu. Agama merupakan kepercayaan untuk meluruskan jalur hidup manusia oleh ajaran ajaran yang diberikan seperti mengasihi sesame dan mencintai satu sama lain. Namun romo juga bercerita kalau kerukunan agama di Indonesia sendiri masih berjalan namun masih kurang. Hal itu disebabkan oleh adanya oknum oknum yang menurutnya merusak pencitraan saling mengasih antar agama karena sikap yang merasa bahwa agamanya yang paling benar. Hal tesebut tentu saja merusak hubungan antar agama karena dapat terciptanya labeling dan diskriminasi antar umat beragama.
                Hal tersebut dapat kita minimalisir dengan cara memilih pemimpin yang benar, karena suatu pemimpin memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengkitnya atas apa yang diketahuinya. Jika seorang pemimpin memiliki sifat adil dan pandangan yang luas, hal tersebut akan diikuti oleh pengikutnya. Namun sebaliknya jika seorang pemimpin hanya bersikap anarkis dan merasa egois, akan terjadi perpecahan antar umat agama. Yang kedua, Romo Susilo percaya akan pentingnya pendidikan dalam agama. Seperti dari kecil dimana kita diajarkan untuk bewawasan luas dan mencintai sesame umat beragama dimana kita harus mencari elemen kesatuan di masyarakat heterogen ini agar terciptanya keselarasan. Hal tersebut diajarkan dalam kitab suci yaitu untuk mencintai Aku dan mecintai sesame umat manusia tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan yang dianut oleh orang tersebut.
                Romo juga berpendapat yang sama, yaitu agama mengajarkan kita untuk bersatu dengan mengasihi sesame tanpa memandang. Jika kita berbicara pandangan teologis, tidak aka nada keselarasan antar agama karena kita membenar benarkan agama yang kita anut. Oleh sebab itu Romo mengajarkan kita untuk berkarya dengan sesame. Yaitu mencari kesatuan dalam berbagai elemen agama kita yang heterogen.
                Hal-hal yang terjadi di Indonesia yang berlatar belakang agama sudah sering terjadi. Seperti pembakaran gereja, terorisme berlatar agama, dll. Namun menurut romo sendiri, hal itu disebabkan oleh dalang-dalang yang hanya bertujuan untuk memecahkan umat Bergama hanya karena uang. Seperti halnya, menurut romo agama merupakan sesuatu yang kita anut bukan kita bela karena agama di Indonesia sudah di sahkan dan tidak perlu dibela. Beberapa kejadian anarkis yang sudah terjadi diharapkan tidak merubah pandangan orang atas agama yang dibawa oleh oknum oknum yang bersangkutan.
                Intinya, romo mengajarkan kita untuk saling mengasihi antar sesame umat Bergama dengan mencari persatuan dari berbagai elemen yang berbeda. Jangan memandang orang lain dan membencinya hanya karena apa yang dipercayanya berbeda dengan kita, namun cintailah orang tersebut. Karena agama merupakan sesuatu yang dipercaya oleh seseorang atas dasar keiinginan orang tersebut bukan suatu paksaan yang didorong kepada seseorang




No comments:

Post a Comment