Pada kesempatan kali ini ini kita selaku mahasiswa binus university mendapatkan project untuk mewawancarai 3 tokoh agama di sekitar yang antara lain mewakili 3 agama yang ada di indonesia ini yaitu Islam, Catholic, Protestant. Kita ber 7 sangat bergembira saat mendapatkan projek ini karena dengan melakukan project ini kita dapat mengetahui berbagai pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, kita selaku penerus bangsa indonesia sangat bersyukur dengan pembelajaran ini.
DI blog yang ketiga ini saya akan memberitahu bagaimana pendapat Dari Tokoh agama Protestant tentang pentingnya menjaga kerukunan antar agama
Pertama saya akan menampilkan Question & Answer, Ka Binsar (Pendeta Protestan)
- Menurut kakak agama itu apa sih kak?
Kalau menurut saya, agama itu satu sistem kepercayaan di mana manusia itu ingin berelasi atau berhubungan dengan sesuatu atau pribadi yang dianggapnya lebih tinggi atau lebih berkuasa dari dirinya lah
- Terus kalo menurut kakak nih di indonesia ini kerukunan agama itu udah tercapai belom sih kak?
Kalo menurut saya sih, kerukunan umat beragama di indonesia, ya memang belum betul-betul tercipta dengan baik. Jadi konsep mayoritas menguasai minoritas, konsep mayoritas menekan minoritas, ya itu masih menjadi sesuatu yang cukup kental.
- Nah menurut kakak, gimana cara agar cara-cara seperti itu bisa dicegah atau diminimalisir kak?
Jadi kalau menurut saya, ini suatu proyek jangka panjang yang harus melibatkan banyak orang agar dapat kerukunan hidup beragama, pertama dari keluarga, jadi keluarga yang mempunyai anak sebagai orang tua harus menanamkan pada anak bagaimana kerukunan beragama itu menjadi sesuatu yang penting, menghargai perbedaan, menghormati mereka yang berbeda agama dengan kita, itu harus ditanamkan di dalam kehidupan berkeluarga. Lalu yang berikutnya di dalam kurikulum sekolah dari sd-kuliah nah ini harus ditanamkan di berikan pengarahan, penjelasan tentang pentingnya kerukunan beragama. Yang ketiga juga dari para pemuka agama, jadi misalnya sebagai ustad, pastur, pendeta. Pemuka-pemuka agama itu juga harus mengajarkan itu di mimbar-mimbar mereka bagaimana mereka harus menghargai perbedaan-perbedaan, hidup bersama dengan orang yang berbeda dengan kita, beherja sama dengan agama-agama lain itu harus ditanamkan. Jadi tugas tersebut bukan hanya di bebankan kepada pemuka agama, tugas ini tidak bisa, harus projek bersama juga sekolah kemudian juga pemuka agama.
- Kalo menurut kakak dari 3 cara tersebut yang paling efektif yang mana ya?
Yang paling efektif pertama keluarga, karna keluarga peletak dasar. Dan lebih banyak anak hidup dengan orang tua, jadi orang tua memberi contoh, seperti bagaimana memperlakukan tetangga yang beragama lain, anak kan sedini mungkin untung mengerti.
- Menurut kakak agama itu membawa persatuan atau perpecahan kak?
Seharusnya agama pada dasarnya membawa persatuan, karna tidak ada agama yang mempunyai perintah untuk menjauhi yang lain, untuk merusak, membunuh, menciptakan kekacauan. Agama itu pada dasarnya hadir untuk mewujudkan keharmonisan. Masalah itu sebenarnya ada bukan pada agama nya tetapi pada pemeluk agama nya . Jadi kadang ada orang yang memahami agama itu secara sempit, merasa agamanya paling benar, tidak memiliki wawasan yang luas bahwa kita selalu hidup di keragaman, ketika kita lahir kita tidak bisa langsung memilih agama ya, tau-tau kita mengikuti agama orang tua aja. Nah jadi yang salah itu bukan agamanya tetapi pemeluk agama, sikap pemeluk agama sendiri.
- Saran kakak sendiri tentang agama di indonesia yang banyak ini, bagaimana saran kakak untuk kita agar dapat menghargai perbedaan agama lain?
Pertama kita harus memahami dulu apa arti dari toleransi beragama, jadi toleransi beragama itu, kita menghargai, menghormati orang lain sekalipun orang itu memiliki pandangan atau iman yang bertolak belakang dengan kita. Jadi misalnya dia punya keyakinan, saya punya keyakinan tetapi dia tidak setuju dengan keyakinan saya. Nah ketidaksetujuan itu tidak harus membuat saya lalu tidak bisa hidup bersama-sama, toleransi beragama itu bukan berarti kita membenarkan semua agama, karna bagaimanapun setiap pemeluk agama yang memutuskan agama yang dia anut dia merasa itu agama yang paling tepat untuk dia. Itu tidak salah karna agama itu paling tepat untuk saya. Tetapi keyakinan itu bukan sesuatu yang kita paksakan, orang bebas mamilih agama lain, bahkan meninggalkan agamanya pun harus kita beri kebebasan. Jaman sekarang kan banyak sekali orang berpindah agama ataupun meninggalkan agamanya dengan panggilan hati nurani itu seperti aib, dikucilkan. Jadi orang memiliki hak untuk mamilih agama baru atau meninggalkan yang lama itu hak dia.jafi ini pendewasaan yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah, seperti mengucapkan selamat waisak, selama idul fitri , selamat natal. Yang kelihatannya sangat sepele, tetapi mengucapkan itu bukan berarti kita mengaggap sebagai mengakui iman orang lain, seperti ketika saya mengucapkan idul fitri walaupun saya kristen, itu bukan berarti saya murtad atau memahami kesalehan diri itu menurut idul fitri, tetapi saya sebagai masyarakat dari negara ini yang harus untuk keagamaan diikat oleh kasih, persaudaraan, rasa saling membutuhkan. Bahwa kita tidak dapat hidup sendiri membangun bangsa, karna banyak orang yang terlibat. Kita perlu belajar bukan dari hanya agama islam, tetapi agama lain juga, tetapi yang hadir bersama-sama juga.
- Pertanyaan terakhir kak, kita kan tau di indonesia banyak agama seperti buddha, islam, katolik, kristen, konghucu, hindu. Nah kerukunan tersebut bisa nggak tercapai di indonesia ini?
Ya memang, seharusnya bisa terwujud secara jangka panjang karna proses ini harus terjadi terus menerus karna kita tidak bisa menyatakan ada satu kondisi dimana kita dikatakan rukun dan damai, karna kondisi ini harus terus menerus dijaga, mungkin ada masa tertebtu kehidupan beragama terlihat baik, tetapi kalau tidak dijaga beberapa tahun lagi bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya melihat kerukunan umat beragama itu sebuah proses yang harus terus menerus kita jaga, jadi kerukunan itu bukan sifatnya sebagai sesuatu yang langsung terjadi atau pada kondisi tertentu, jadi itu sebuah proses yang terus kita usahakan, peluhara dan wujud nyatakan.
Dan Kesimpulan dari Question & Answer Di atas adalah:
No comments:
Post a Comment